https://www.ejournal.ft-unsri.com/index.php/JP/issue/feedJurnal Pertambangan2025-12-16T15:23:38+07:00Mega Puspitaj.pertambangan@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Pertambangan</strong> is a peer-reviewed open access journal. This Journal published by Department of Mining Engineering, Faculty of Engineering, Sriwijaya University. The topic to be covered in this Journal is in the field of mining including exploration, exploitation, processing, refining activities, health safety and mining environment<strong>.</strong> This journal is published 4 (four) times a year (trimonthly).</p>https://www.ejournal.ft-unsri.com/index.php/JP/article/view/2927PERCEPATAN PENGERINGAN SUMP MELALUI OPTIMALISASI SISTEM PEMOMPAAN DI PT ANUGERAH COVINDO INDONESIA2025-11-29T14:35:55+07:00D. Rahmirahmidiva04@gmail.comM. I. Lagowamikrarlagowa@unja.ac.idM. E. Hakimelhakim@unja.ac.id<p>Aktivitas penambangan terbuka seringkali menghadapi permasalahan genangan air akibat curah hujan dan limpasan permukaan yang mengalir menuju <em>sump</em>. Kondisi ini juga dialami oleh PT Anugerah Covindo Indonesia (ACI) yang beroperasi di pit barat, di mana volume air di <em>sump</em> meningkat hingga 22.004,73 m³, melebihi kapasitas <em>sump</em> sebesar 14.400 m³. Air limpasan dari <em>catchment area</em> seluas 424.600 m² menjadi sumber utama masuknya air ke <em>sump</em>. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi aktual sistem pemompaan serta mengevaluasi alternatif percepatan pengeringan melalui peningkatan RPM, penambahan unit pompa, dan pengaturan jam operasional. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif terapan dengan data primer berupa elevasi inlet–outlet, panjang pipa, kecepatan aliran, diameter pipa, sudut belokan pipa, dan luas <em>catchment area</em>, serta data sekunder berupa peta topografi, spesifikasi pompa, kapasitas sump, dan curah hujan. Analisis curah hujan rencana dilakukan menggunakan metode Log Pearson III, intensitas hujan dengan rumus Mononobe, dan debit aktual dengan metode volumetrik. Hasil perhitungan menunjukkan debit air masuk ke <em>sump </em>sebesar 300 m³/jam, sedangkan dua unit pompa yang beroperasi hanya mampu mengalirkan 410,13 m³/jam dengan waktu kerja 15 jam/hari, sehingga <em>sump</em> diperkirakan kering dalam 11,32 hari. Berdasarkan hasil evaluasi, dua rekomendasi paling efektif dalam mempercepat pengeringan <em>sump</em> adalah penambahan satu unit pompa Multiflo 385 HP yang menurunkan waktu pengeringan menjadi 4,25 hari, atau perpanjangan jam operasional menjadi 22 jam/hari dengan waktu pengeringan 4,57 hari.</p>2025-11-27T21:16:26+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Pertambanganhttps://www.ejournal.ft-unsri.com/index.php/JP/article/view/3220ANALISIS KESTABILAN TEROWONGAN BEKAS TAMBANG BAWAH TANAH WATU JONGGOL TERHADAP GETARAN KENDARAAN 2025-11-29T14:35:56+07:00S. M. Sari112220006@upnyk.ac.idS. Saptono112220006@upnyk.ac.id<p>Terowongan bekas tambang bawah tanah yang berada di bawah jalur jalan raya berpotensi mengalami ketidakstabilan akibat beban dinamis lalu lintas, terutama tanpa sistem penyanggaan yang memadai. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh getaran kendaraan terhadap kestabilan terowongan di Watu Jonggol, Kulon Progo, melalui pengukuran getaran lapangan dan analisis numerik metode <em>finite</em> <em>element</em>. Lalu lintas di atas terowongan didominasi kendaraan ringan dengan sesekali kendaraan berat, sehingga intensitas getaran bervariasi sesuai jenis dan beban kendaraan yang melintas. Getaran permukaan yang direkam menggunakan Micromate Instantel pada delapan titik di atas terowongan menghasilkan nilai PPV transversal 15,6 mm/s, vertikal 10,2 mm/s, dan longitudinal 12,8 mm/s sebagai representasi intensitas getaran aktual. Analisis numerik 2D menggunakan RS2 dengan kriteria keruntuhan Hoek–Brown dan metode <em>Shear</em> <em>Strength</em> <em>Reduction</em> (SSR) menunjukkan bahwa nilai <em>Strength Reduction Factor</em> (SRF) pada kondisi statis sebesar 1,32 pada dinding dan 2,35 pada <em>crown</em>, kemudian menurun menjadi 1,30 dan 1,67 pada kondisi getaran rata-rata, serta 1,26 dan 1,66 pada getaran maksimum. Kontur tegangan, deformasi, dan zona <em>yielded</em> memperlihatkan bahwa pengaruh dinamis terutama terkonsentrasi pada dinding dan <em>crown</em>. Secara keseluruhan, hasil analisis menunjukkan bahwa terowongan masih berada dalam kondisi stabil.</p>2025-11-29T14:35:02+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Pertambanganhttps://www.ejournal.ft-unsri.com/index.php/JP/article/view/3217PENGUKURAN RQD MENGGUNAKAN METODE FOTOGRAMETRI DENGAN SMARTPHONE DI EKS-TAMBANG MANGAN BAWAH TANAH2025-12-06T22:03:22+07:00K. B. Baroto112220158@student.upnyk.ac.idS. Saptonosinggihsaptono@yahoo.com<p>RQD merupakan salah satu analisis geoteknik empiris yang umum dilakukan dalam mengetahui kualitas massa batuan di lapangan. Secara konvensional, pengukuran ini dapat dilakukan dengan dua metode, yakni dari hasil <em>core drilling</em> dan pengukuran orientasi diskontinuitas dari <em>scanline</em>. Metode <em>scanline</em> memerlukan kontak langsung dengan massa batuan yang diamati dan memiliki risiko keselamatan bagi pengukurnya apabila dilakukan di area rawan, seperti lereng atau dinding terowongan. Selain itu, kekurangan lainnya adalah cukup memakan waktu baik ketika di lapangan maupun dalam pengolahan data pasca-pengukuran. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur RQD dengan metode yang lebih efisien, <em>safety</em>, dan <em>user-friendly</em> dengan algoritma komputasi yang diakuisisi dengan metode fotogrametri menggunakan <em>smartphone</em>. Fotogrametri dilakukan dengan memanfaatkan <em>software</em> Polycam untuk pengambilan foto sejumlah 150-200 foto per titik observasi di Eks-Tambang Mangan Bawah Tanah Kliripan. Luaran dari fotogrametri berupa 3D <em>triangular mesh</em> akan diskalakan ulang dengan objek yang telah diketahui ukurannya sebagai acuan dan di-<em>export</em> ke dalam format 3D <em>point cloud</em> untuk kemudian diorientasikan ulang ke arah utara magnetik guna memvalidasi pengukuran <em>dip</em> dan <em>dip direction</em> massa batuan. Hasil 3D <em>point cloud</em> yang sudah tervalidasi ini kemudian diseleksi untuk menghilangkan pengaruh vegetasi dan dilakukan <em>assisted-tracing</em> berdasarkan <em>curvature algorithm</em> dari <em>plugin</em> Compass yang terdapat pada <em>software</em> CloudCompare untuk membentuk bidang orientasi diskontinuitas dari <em>point cloud</em> massa batuan. RQD dihitung berdasarkan <em>scanline</em> virtual yang dibuat di 3D <em>point cloud</em>, hasilnya memiliki rata-rata nilai 24,21% untuk <em>scanline</em> horizontal dan termasuk pada kategori <em>very poor</em>, serta rata-rata di angka 43,49% untuk <em>scanline</em> vertikal yang termasuk pada kategori <em>poor</em>.</p>2025-12-06T22:03:22+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Pertambanganhttps://www.ejournal.ft-unsri.com/index.php/JP/article/view/3205KAJIAN PETROLOGI, GEOKIMIA, DAN POTENSI MINERAL STRATEGIS PADA FORMASI GRANIT TANTAN, GEOPARK MERANGIN, JAMBI2025-12-11T20:30:04+07:00Y. A. Yulandayudiarista@unja.ac.idJ. Wiratamajarot.mining@unja.ac.idM. E. Hakimelhakim@unja.ac.idM. F. Seprizalmfaisalseprizal@unja.ac.id<p>Granitoid merupakan salah satu batuan yang berpotensi membawa mineral strategis, seperti tembaga, timah dan aluminium, yang perannya semakin krusial sebagai komponen kunci dalam pengembangan teknologi modern di era transisi energi dan digitalisasi global. Formasi Granit Tantan (Batuan Granitoid) yang tersingkap di kawasan Geopark Merangin menjadi bukti adanya proses magmatisme dan potensi mineralisasi hidrotermal. Meskipun demikian, penelitian karakteristik granit Tantan berdasarkan petrografi dan geokimia masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakter petrologi, geokimia, serta potensi mineralisasi logam dasar pada Formasi Granit Tantan melalui analisis petrografi, mineragrafi, XRF, dan XRD terhadap tiga sampel batuan yang diambil dari Situs Air Batu (AB), Teluk Tilan (TL), dan Jeram Ladeh (JL) menggunakan metode <em>grab</em> dan <em>chip sampling</em>. Hasil analisis petrografi menunjukkan komposisi Kuarsa 41–51%, Plagioklas 24–43%, dan mineral mafik 8–35%, dengan klorit sebagai mineral indikator alterasi propilitik. Analisis mineragrafi mengidentifikasi keterdapatan kalkopirit (0,1%), covelit (<0.1%), pirit (1,1%), magnetit (2,9%), dan hematit (1,2%) yang menunjukkan bukti adanya sistem mineralisasi hidrotermal. Hasil XRF menunjukkan rasio A/CNK (0,99–1,28), dua sampel (AB dan JL) diklasifikasikan sebagai granit tipe-I (<em>metaluminous</em>), sedangkan satu sampel (TL) tergolong granit tipe-S (<em>peraluminous</em>). Anomali keterdapatan mineralisasi Cu pada granit tipe-S diinterpretasikan sebagai hasil kontaminasi magma atau aktivitas hidrotermal pascaintrusi. Kombinasi granit tipe-I, bukti langsung Kalkopirit, adanya supergen <em>enrichment</em> dan penanda alterasi Klorit menegaskan indikasi kuat terhadap potensi mineralisasi logam strategis Tembaga (Cu). Formasi Granit Tantan penting dalam memahami evolusi magmatisme dan memiliki nilai strategis di kawasan Geopark Merangin.</p>2025-12-11T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Pertambanganhttps://www.ejournal.ft-unsri.com/index.php/JP/article/view/3214ANALISIS KESTABILAN LERENG HIGHWALL BERDASARKAN NILAI FAKTOR KEAMANAN PADA PT CARITAS ENERGI INDONESIA SITE KBB2025-12-16T15:23:38+07:00M. A. Ramadhanmarsrialramadhan11@gmail.comW. Zaharwahyudizahar@unja.ac.idEricsonericson@unja.ac.id<p>Pertambangan terbuka merupakan metode eksploitasi sumber daya alam yang seluruh aktivitasnya berlangsung di udara terbuka. Proses pengupasan lapisan tanah penutup menghasilkan lereng dengan variasi geometri, baik dari segi kemiringan maupun ketinggian. Perbedaan geometri lereng serta ketidakpastian parameter geoteknik dapat menimbulkan potensi ketidakstabilan lereng, yang berisiko mengganggu kelancaran produksi akibat longsor. PT Caritas Energi Indonesia merupakan perusahaan kontraktor pertambangan batubara <em>jobsite</em> PT Karya Bumi Bratama terletak di Kabupaten Sarolangun, Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai faktor keamanan (FK) aktual lereng <em>highwall</em> dan memberikan rekomendasi desain geometri lereng yang lebih stabil. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan data sifat fisik dan mekanik material penyusun lereng, peta topografi, peta kemajuan pit atau situasi pit, serta dokumentasi visual lereng. Analisis dilakukan menggunakan perangkat lunak Rocscience Slide 6.0 dengan Metode Bishop yang disederhanakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai FK aktual pada <em>section</em> A-A’ yaitu 0,965, <em>section</em> B-B’ sebesar 1,048, dan <em>section</em> C-C’ sebesar 1,191. Berdasarkan hasil tersebut, dilakukan modifikasi desain lereng dengan penambahan <em>bench</em> pada lereng <em>inter-ramp</em>. Rekomendasi desain menghasilkan peningkatan nilai FK <em>section</em> A-A’ yaitu 1,143, <em>section</em> B-B’ sebesar 1,145, serta <em>section</em> C-C’ yaitu 1,251. Dengan demikian penelitian ini memberikan rekomendasi lereng per <em>inter-ramp</em> menjadi <em>double bench</em> untuk keamanan nilai FK serta meningkatkan stabilitas lereng untuk memastikan keberlanjutan operasional perusahaan.</p>2025-12-16T15:23:38+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Pertambangan