KAJIAN KESTABILAN LERENG TAMBANG TERHADAP IMPLIKASINYA PADA INFRASTRUKTUR JALAN DI ZONA KRITIS
Abstract
Lereng tambang yang berdekatan dengan infrastruktur jalan umum di zona kritis menghadirkan risiko tinggi terhadap keselamatan operasional tambang dan infrastruktur tersebut. Stabilitas lereng merupakan faktor kunci yang perlu dianalisis untuk menghindari potensi longsor yang dapat merusak infrastruktur dan mengganggu aktivitas tambang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kestabilan lereng tambang aktif di PT Indomining, Kalimantan Timur, yang berjarak ±60 meter dari jalan umum. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Kesetimbangan Batas (Limit Equilibrium Method) dengan bantuan perangkat lunak SLIDE versi 6.0. Data primer diperoleh melalui survei lapangan dan investigasi geoteknik, sedangkan data sekunder meliputi hasil uji laboratorium dan pengeboran geoteknik. Penelitian ini memodelkan geometri lereng, menghitung Faktor Keamanan (FK), dan melakukan simulasi untuk mengoptimalkan desain lereng. Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh penampang lereng yang dianalisis memenuhi nilai FK minimum yang disyaratkan dengan FK dinamis di atas 1,05 atau sekitar 1,246–1,417 dan Probabilitas Kegagalan (PoF) sebesar 0%. Penelitian ini menegaskan bahwa lereng tetap stabil di bawah beban dinamis yang signifikan akibat lalu lintas dengan bobot maksimum 40 ton.
References
Himalaya, G. (2023). Geotechnical Stability Assessment of Road-cut Slopes : A Case Study of Geotechnical Stability Assessment of Road-cut Slopes : A Case Study of Srinagar ,. May.
Selsabeel, S., Widiarso, D. A., & Trisnawati, D. (2021). Analisis Balik Stabilitas Lereng Tambang dan Rekomendasi Rekayasa Keteknikannya, Studi Kasus: Area Low Wall Pit Y Blok 4900-550 Strip 3500-4300 PT. Pamapersada Nusantara Site PT. Adaro Indonesia. Jurnal Geosains dan Teknologi, 4(3), 142-150.
Turner, D. (2025). Landslide risk zoning in open-pit mines: Integrating geotechnical, environmental, and infrastructure factors. Landslides, 22(1), 55–70.
Hustrulid, W., & Read, J. (2024). Slope design and risk assessment in open pit mining: Integrating geotechnical and operational perspectives. International Journal of Mining Science and Technology, 34(6), 1123–1138.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral. (2018). Kepmen ESDM No. 1827 K. 30. MEM - 2018. Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik. Jakarta: Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia. (2012). Permen No. 4 Tahun 2012. Indikator Ramah Lingkungan untuk Usaha dan/atau Kegiatan Penambangan Terbuka Batubara. Jakarta: Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
Arif, Irwandy. (2015). Geoteknik Tambang. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Rai, Made Astawa, Suseno Kramadibrata, dan Ridho Kresna Wattimena. (2013). Mekanika Batuan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Miscevic, P., Vlastelica, G., 2014. Impact of weathering on slope stability in soft rock mass. J. Rock Mech. Geotech. Eng. 6, 240–250.
Rocscience, 2020. RocData 5.0. “Analysis of Rock, Soil, and Discontinuity Strength Data.” Rocscience Inc., Toronto.
Hoek, E., Brown, E.T., 2018. The Hoek–Brown failure criterion and GSI – 2018 edition. J. Rock Mech. Geotech. Eng.
Zhang, Q., Huang, X., Zhu, H., Li, J., 2019. Quantitative assessments of the correlations between rock mass rating (RMR) and geological strength index (GSI). Tunn. Undergr. Sp. Technol. 83, 73–81.
Huang, S., Wang, J., Qiu, Z., Kang, K., 2018. Effects of cyclic wetting-drying conditions on elastic modulus and compressive strength of sandstone and mudstone. Processes 6, 1–17. https://doi.org/10.3390/pr6120234.